Manajemen Upacara Bendera Hari Senin
Upacara bendera merupakan kegiatan rutin yang wajib dilaksanakan sekolah setiap hari Senin atau Hari Besar Nasional yang lain. Upacara bendera dilaksanakan dengan tujuan untuk melatih rasa nasionalisme siswa terhadap Indonesia. Selain itu sebagai salah satu sarana untuk melatih kedisiplinan dan tanggung jawab siswa dalam melaksanakan upacara, baik sebagai petugas maupun sebagai peserta upacara.
Upacara bendera yang akan saya bahas kali ini adalah upacara bendera hari Senin yang rutin dilaksanakan oleh sebuah instansi yang bernama sekolah. Biasanya dalam upacara, pembagian tugas langsung dilakukan oleh guru, karena bertanggung jawab penuh terhadap berjalannya upacara bendera. Sekolah yang akan saya bahas adalah sekolah jenjang SMP. Sekolah pada jenjang SMP memiliki kepengurusan OSIS. OSIS adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah yang bertugas membantu tugas Waka Kesiswaan dalam melaksanakan kegiatan di sekolah. Pada awal pembentukan sekolah yang masih baru atau rintisan, tentu saja pengurus OSIS nya adalah kelas 7. Hal ini dikarenakan kelas 8 belum ada. Maka kami mencoba untuk melatih siswa-siswi kelas 7 ini untuk berorganisasi di OSIS.
Pada setengah semester awal, pembagian tugas untuk petugas upacara masih dibagi langsung oleh guru. Hal ini dikarenakan siswa masih dalam masa peralihan dari jenjang SD ke SMP sehingga masih perlu diberikan contoh untuk membagi petugas upacara. Selain itu, guru juga masih memiliki wewenang untuk melatih siswa sepenuhnya.
Setelah setengah semester berlangsung, tugas membagi dan latihan upacara akan kita coba untuk dipegang langsung oleh siswa-siswi tersebut. Tentu saja didampingi oleh Pembina OSIS. Tugas pembagian akan langsung dipimpin oleh ketua OSIS, sehingga ketua OSIS bertanggung jawab dalam terlaksananya upacara dengan baik. Mengapa diberlakukan sistem seperti itu? Saya pernah mendapatkan ilmu terkait peran guru dalam mendidik siswa SMP. Ilmu tersebut saya dapatkan ketika saya menjadi Pembina pramuka. Peran guru dalam mendidik siswa SMP mempunyai porsi 50 % sehingga 50 % sisanya merupakan peran siswa itu sendiri. Hal ini dikarenakan siswa SMP sudah memiliki pola berpikir operasional konkret yaitu sudah bisa berpikir untuk apa saya melakukan sesuatu. Sehingga manajemen upacara ini barangkali bisa menjadi awalan yang bagus untuk melatih para pengurus OSIS bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya dan berlatih mengelola upacara bendera dengan baik. Pembina OSIS tinggal memberikan arahan dan bimbingan agar siswa bisa lebih mandiri dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.